Sabtu, 20 April 2013

Dosa terhadap diri sendiri



Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami telah selesai menyusun makalah pendidikan agama islam.
Makalah ini berisi tentang dosa terhadap diri sendiri dan penyimpangan seksual yang terjadi pada remaja kita saat ini.
Kami mengetahui bahwa makalah yang kami susun jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran kami harapkan.
                                          

                                                                      Karawang, 03 April 2013


                                                                                      Penyusun





Daftar Isi

·     Pengertian dosa terhadap diri sendiri ..............................
·     Bentuk – bentuk dosa terhadap diri sendiri ................................
1.    Bakhil .....................................................................
2.  Takabur ....................................................................
3.    Ujub .......................................................................
4.    Bunuh Diri .................................................................
·     Cara menghindari dan mengatasi dosa terhadap diri sendiri .............
·     Pengertian Penyimpangan seksual ............................................
·     Bentuk-bentuk penyimpangan seksual .......................................
·     Cara menghindari dan mengatasi penyimpangan seksual ...................
·     Kesimpulan ......................................................................
·      Daftar Pustaka ................................................................







DOSA TERHADAP DIRI SENDIRI

Dosa terhadap diri sendiri adalah perbuatan besar yang objek atausasarannya adalah diri sendiri, seperti bakhil, takabbur, ujub dan  Membunuh diri sendiri, dengan cara apapun merupakan perbuatan yang dilarangAllah SWT dan Haram hukumnya serta termasuk dosa besar. Hal ini sesuai denganfirmanNya :Artinya :
 “Dan janganlah kamu membunuh diri mu sendiri, sesungguhnya Allah adalah Mahapenyayang kepadamu.

Ø Bakhil
Bakhil/kikir. Kikir termasuk akhlak yang buruk, dan termasuk hal mencacati agama dan muru’ah (harga diri) seseorang, dan termasuk hal yang mendatangkan kesengsaraan di dunia dan akhirat. Orang yang bakhil jauh dari Allah, dari makhluk, dari Surga tetapi dekat dengan Neraka. Orang bakhil merasa sempit dada, kecil jiwa, sedikit bahagia, banyak sedih, jarang memperoleh kebutuhan dan tidak ada penolong dalam memenuhi keinginannya. Maka engkau mendapati di antara manusia ada orang-orang yang bakhil terhadap kelebihan harta, padahal ia memiliki harta yang mencukupi untuk hidup seribu tahun. Dan ada juga yang bakhil terhadap nasihat atau membantu orang lain.

Ø Takabur
A.  Takabur menurut bahasa artinya sombong atau membanggakan diri. Sedangkan menurut istilah takabur adalah sikap berbangga diri dengan beranggapan bahwa hanya dirinyalah yang paling hebat dan benar dibandingkan dengan orang lain.
Takabur atau sombong merupakan sifat yang tercela dan berbahaya. Bagi orang yang takabur, Allah swt. akan memberi balasan berupa neraka jahanam, sebagaimana firman Allah swt. :
Artinya: “Maka masuklah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka
amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri.”
(QS An Nahl: 29)
   
Islam sangat melarang umatnya memiliki sifat takabur ( sombong ) karena kesombongan akan membuka jurang pemisah antara si kaya dan si miskin dalam lingkungan masyarakat. Disamping itu, kita harus sadar bahwa semua yang kita miliki hanyalah pemberian dan titipan Allah swt. Oleh karena itu , tidak ada alasan manusia untuk menyombongkan diri, bahkan sebaliknya kita harus mensyukuri setiap nikmat yang diberikan oleh Allah swt. sebagai nikmat dan karunia. Dalam QS An-Nisa ayat 36 dijelaskan :

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS An Nisa: 36)

B.    Macam-Macam Takabur
Takabur dari segi objek atau sasaranya terbagi menjadi tiga macam, yaitu :
a.    Takabur kepada Allah swt.
b.    Takabur kepada Rasulullah saw.
c.    Takabur kepada sesama manusia.
Menurut pandangan tersebut di atas, secara umum takabur dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
1)    Takabur Batini ( Takabur dalam sikap )
Takabur batini atau batin adalah sifat takabur yang tertanam dalam hati seseorang sehingga tidak tampak secara lahir/fisik, seperti seseorang yang mengingkari kebenaran yang datang dari Allah swt. padahal dia mengetahui kebenaran tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari orang yang termasuk golongan takabur batin memiliki sikap, antara lain enggan minta tolong kepada orang lain meskipun ia membutuhkan serta tidak mau berdoa untuk memohon pertolongan Allah swt. padahal semua persoalan yang kita hadapi tidak dapat diselesaikan sendiri tanpa pertolongan-Nya
Allah swt. berfirman
Artinya : “Kuperkenankan (Kukabulkan) bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS Al Mukmin: 60)



2)   Takabur Zahiri ( Takabur dalam Perbuatan )
Takabur zahiri adalah sifat takabur yang dapat dilihat langsung dengan panca indra, seperti dalam bentuk ucapan dan gerakan anggota tubuh. Contohnya, riya, angkuh, dan memalingkan muka terhadap orang lain. Allah swt. tidak menyukai orang-orang yang memalingkan muka (sombong) sebagaimana terdapat dalam Surah Luqman Ayat 18 berikut.
Artinya : “ janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Luqman: 18)

C.     Menghindari Perilaku Takabur
Sebagaimana umat islam yang beriman, kita harus berusaha menjauhi sifat takabur agar tidak tertanam dalam hati kita. Berikut ini beberapa cara menjauhi sifat takabur, antara lain :
1.   Mendekatkan diri kepada Allah swt.
2.   Menyadari akibat yang ditimbulkan dari sifat takabur
3.   Mensyukuri nikmat dan karunia Allah swt.

Adapun dampak negative/akibat sifat takabur adalah sebagai berikut :
1.     Tidak percaya adanya hari pembalasan.
2.    Dibenci oleh Allah swt. serta dikucilkan masyarakat.
3.    Ingkar kepada kebenaran.
4.    Terhalang masuk ke surga

Ø Ujub
Ujub adalah bahasa arab yang pengertiannya secara umum adalah,  membanggakan diri sendiri, merasa heran terhadap diri sendiri sebab adanya satu dan lain hal.   Diri sendiri yang dimaksudkan disini adalah mengenai pribadinya,golongannya, kelompoknya atau apa saja yang dianggap erat hubungannya dengan dirinya sendiri.
Cara menghindari perilaku ujub :        

1)    Hindari  Banyak Bicara
Tidak banyak bicara terlebih pada hal-hal yang tidak bermanfaat. Pembicaraan yang kita ucapkan sering kali hanya membicarakan mengenai kelebihan yang kita punya.Hal-hal yang dianggap dapat membanggakan diri dibicarakan kepada semua orang.Padahal titik awal dari penyakit sombong adalah berawal dari pembicaraan ini.Oleh karena itu, marilah kita hindari banyak bicara yang tidak bermanfaat.
"Di antara orang yang aku cintai dan paling dekat tempat duduknya denganku di hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaqnya.Dan sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh dariku di hari kiamat adalah orang yang banyak bicara dan orang yang berbicara dengan mulut penuh (untuk mempertontonkan kefasihannya) dan orang yang banyak bicaranya, serta membuka mulutnya lebar-lebar." (HR. Mutafaq 'alaihi)

2)    Sikap Rendah Hati, Bukan Rendah Diri
Selalu rendah hati adalah kunci untuk memerangi sifat sombong. Tapi perlu diingat! rendah hati bukanlah rendah diri. Maksud dari rendah hati yaitu senang berlaku baik terhadap semua orang. Selalu menolong orang-orang yang membutuhkan bantuan kita. Sehingga kita tidak berlakunya berlagak sombong.

"Sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawadhu', sehingga tak seorang pun menyombongkan diri kepada yang lain, atau seseorang tiada menganiaya kepada yang lainnya." (HR.Muslim)
3)   Jangan Merasa Dermawan
Tips lain untuk menghindari perilaku sombong yaitu melupakan pemberian yang kita berikan. Jangan sampai kiya mengungkit-ungkit apa pun yang kita berikan kepada orang lain. karena itu menunjukkan bahwa kita memberinya dengan tidak ikhlas. Rasulullah saw mengatakan "jika tangan kananmu memberi, jangan sampai tangan kirimu tahu" maksudnya yaitu jika kita memberi sesuatu jangan sampai tahu orang lain. Harus ikhlas dan hanya mengharap ridho Allah azza wa jalla semata.
Orang-orang yang menafqahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafqahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.Perkataan yang baik dan pemberian ma'af lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima).Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. (QS. Al-Baqarah : 261-263)
4)   Tebarkan Salam
Selalu memberi salam dan menyapa kepada setiap muslim dan muslimah merupakan ibadah. Karena jika kita melakukannya berarti menunjukkan bahwa kita berlaku sombong.Tidak memaling muka kita kepada orang-orang sekitar. Dan insyaAllah cara ini sangat mudah kita lakukan.
Dari Abu Hurairah ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya, tidaklah kalian masuk surga sehingga kalian beriman dan tidaklah kalian beriman sehingga kalian saling berkasih-sayang. Maukah aku tunjukkan kepada kalian pada suatu perkara apabila kalian mengamalkannya kalian akan saling berkasih sayang ? Tebarkanlah salam diantara kalian !". (HR. Tirmidzi)
5)   Senantiasa Bersedekah
Dan hal lain yang tidak kalah pentingnya yaitu sering-sering bersedekah. Jangan sampai kita karena merasa kaya lalu bersikap kikir dan angkuh.Kita harus sering-sering "melihat orang yang dibawah kita".Sehingga kita senantiasa tidak bersikap berlebihan dalam berbagai hal.Dan sedekah ini juga kita gunakan untuk membersihkan berbagai kotoran yang ada pada harta yang kita miliki.InsyaAllah istiqomah.
Itulah beberapa tips dan amalan yang bisa menghindarkan diri dari munculnya rasa sombong yang selalu digodakan kepada manusia.
Ø Bunuh Diri
Menurut Maramis (1994), Pengertianbunuh diriadalah segala perbuatan seseorang yang dapat mengakhiri hidupnya sendiri dalam waktu singkat.

Pikiran atau upayabunuh diri merupakan salah satu karakterisitik depresi mayor yang terdapat dalam DSM. Oleh karena itu, definisi depresi biasanya mencakup pikiran atau tindakan bunuh diri Dengan gejala yang sama, bila para penderita skizofrenia atau masalah penyalahgunaan zat melakukan tindakan bunuh diri, seringkali mereka juga didiagnosis menderita depresi (Roy, 1982; Roy & Linnoila, 1986). Dengan demikian tidak mengherankan bila pemikiran untuk bunuh diri banyak dimiliki orang-orang yang sakit mental, mengingat perilaku yang menghancurkan diri sendiri tersebut diindikasikan sebagai salah satu ciri beberapa gangguan mental.

Ø Cara Menghindari dosa terhadap diri sendiri :
1.         ittiba’ Rasululloh
2.        mendirikan sholat dengan khusyu’ dan menyempurnakan wudhu’
3.        Qiyamul lail dan membaca al Qur’an
4.        mencari dan membentuk lingkungan yang baik, yaitu lingkungan yang dapat mendekatkan diri kita kepada Alloh
5.        membentengi diri dari gangguan setan. yaitu dengan menanamkan keikhlasan dan istiqomah dalam beribadah
6.        senantiasa berupaya untuk jujur, baik dalam lisan, perbuatan maupun hati
7.        memperbanyak amal sholeh
8.        berupaya meningkatkan ketakwaan kepada Alloh
9.        berupaya untuk meraih karunia dan rahmat Alloh
10.      meningkatkan keimanan dan mengkonsumsi makanan halal, toyyib, dan tidak berlebih-lebihan






PENYIMPANGAN SEKSUAL
Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar. Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, dan faktor genetik. Berikut ini macam-macam bentuk penyimpangan seksual:
1.Homoseksual
Homoseksual merupakan kelainan seksual berupa disorientasi pasangan seksualnya. Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbi untuk penderita perempuan. Hal yang memprihatinkan disini adalah kaitan yang erat antara homoseksual dengan peningkatan risiko AIDS. Pernyataan ini dipertegas dalam jurnal kedokteran Amerika (JAMA tahun 2000), kaum homoseksual yang “mencari” pasangannya melalui internet, terpapar risiko penyakit menular seksual (termasuk AIDS) lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.
2.Sadomasokisme
Sadisme seksual termasuk kelainan seksual. Dalam hal ini kepuasan seksual diperoleh bila mereka melakukan hubungan seksual dengan terlebih dahulu menyakiti atau menyiksa pasangannya. Sedangkan masokisme seksual merupakan kebalikan dari sadisme seksual. Seseorang dengan sengaja membiarkan dirinya disakiti atau disiksa untuk memperoleh kepuasan seksual.
3.Ekshibisionisme
Penderita ekshibisionisme akan memperoleh kepuasan seksualnya dengan memperlihatkan alat kelamin mereka kepada orang lain yang sesuai dengan kehendaknya. Bila korban terkejut, jijik dan menjerit ketakutan, ia akan semakin terangsang. Kondisi begini sering diderita pria, dengan memperlihatkan penisnya yang dilanjutkan dengan masturbasi hingga ejakulasi.
4.Voyeurisme
Istilah voyeurisme (disebut juga scoptophilia) berasal dari bahasa Prancis yakni vayeur yang artinya mengintip. Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang lain yang sedang telanjang, mandi
atau bahkan berhubungan seksual. Setelah melakukan kegiatan mengintipnya, penderita tidak melakukan tindakan lebih lanjut terhadap korban yang diintip. Dia hanya mengintip atau melihat, tidak lebih. Ejakuasinya dilakukan dengan cara bermasturbasi setelah atau selama mengintip atau melihat korbannya. Dengan kata lain, kegiatan mengintip atau melihat tadi merupakan rangsangan seksual bagi penderita untuk memperoleh kepuasan seksual. Yang jelas, para penderita perilaku seksual menyimpang sering membutuhkan bimbingan atau konseling kejiwaan, disamping dukungan orang-orang terdekatnya agar dapat membantu mengatasi keadaan mereka.
5.Fetishisme
Fatishi berarti sesuatu yang dipuja. Jadi pada penderita fetishisme, aktivitas seksualnya disalurkan melalui bermasturbasi dengan BH (breast holder), celana dalam, kaos kaki, atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat atau dorongan seksual. Sehingga, orang tersebut mengalami ejakulasi dan mendapatkan kepuasan. Namun, ada juga penderita yang meminta pasangannya untuk mengenakan benda-benda favoritnya, kemudian melakukan hubungan seksual yang sebenarnya dengan pasangannya tersebut.
6. Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil
Adalah orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur.
7.Bestially
Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.
8.Incest
Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengna anak cowok
9.Necrophilia/Necrofil
Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat / orang mati.
10.Zoophilia
Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.
11.Sodomi
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.
12.Frotteurisme/Frotteuris
Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll.
13.Gerontopilia
Adalah suatu perilaku penyimpangan seksual dimana sang pelaku jatuh cinta dan mencari kepuasan seksual kepada orang yang sudah berusia lanjut (nenek-nenek atau kakek-kakek). Gerontopilia termasuk dalam salah satu diagnosis gangguan seksual, dari sekian banyak gangguan seksual seperti voyurisme, exhibisionisme, sadisme, masochisme, pedopilia, brestilia, homoseksual, fetisisme, frotteurisme, dan lain sebagainya. Keluhan awalnya adalah merasa impoten bila menghadapi istri/suami sebagai pasangan hidupnya, karena merasa tidak tertarik lagi. Semakin ia didesak oleh pasangannya maka ia semakin tidak berkutik, bahkan menjadi cemas. Gairah seksualnya kepada pasangan yang sebenarnya justru bisa bangkit lagi jika ia telah bertemu dengan idamannya (kakek/nenek). Manusia itu diciptakan Tuhan sebagai makhkluk sempurna, sehingga mampu mencintai dirinya (autoerotik), mencintai orang lain beda jenis (heteroseksual) namun juga yang sejenis (homoseksual) bahkan dapat jatuh cinta makhluk lain ataupun benda, sehingga kemungkinan terjadi perilaku menyimpang dalam perilaku seksual amat banyak. Manusia walaupun diciptakanNya sempurna namun ada keterbatasan, misalnya manusia itu satu-satunya makhluk yang mulut dan hidungnya tidak mampu menyentuh genetalianya; seandainya dapat dilakukan mungkin manusia sangat mencintai dirinya secara menyimpang pula. Hal itu sangat berbeda dengan hewan, hampir semua hewan mampu mencium dan menjilat genetalianya, kecuali Barnobus (sejenis Gorilla) yang sulit mencium genetalianya. Barnobus satu-satunya jenis apes (monyet) yang bila bercinta menatap muka pasangannya, sama dengan manusia. Hewanpun juga banyak yang memiliki penyimpangan perilaku seksual seperti pada manusia, hanya saja mungkin variasinya lebih sedikit, misalnya ada hewan yang homoseksual, sadisme, dan sebagainya.
Kasus Gerontopilia mungkin jarang terdapat dalam masyarakat karena umumnya si pelaku malu untuk berkonsultasi ke ahli, dan tidak jarang mereka adalah anggota masyarakat biasa yang juga memiliki keluarga (anak & istri/suami) serta dapat menjalankan tugas-tugas hidupnya secara normal bahkan kadang-kadang mereka dikenal sebagai orang-orang yang berhasil/sukses dalam karirnya. Meski jarang ditemukan, tidaklah berarti bahwa kasus tersebut tidak ada dalam masyarakat Indonesia.

Contoh penyimpangan seksual yang terjadi di  masyarakat :
Liputan6.com, Cirebon: Tim Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Cirebon menangkap Sukandi alias Gendik, penyodomi belasan bocah di Cirebon, Jawa Barat, baru-baru ini. Sebelum beraksi, Sukandi diduga memberi anak-anak itu minuman keras hingga mabuk.
Pria berusia 31 tahun ini menyodomi karena pengalaman buruk selama menjadi penghuni penjara. Di sana, ia pernah disodomi dan menyodomi. Pengalaman tersebut menimbulkan trauma. Lelaki dengan badan penuh tato itu menjadi tidak tertarik kepada lawan jenis. Dia lebih terangsang saat melihat bocah lelaki belasan tahun. Dalam ilmu psikologi, perbuatan Sukandi ini digolongkan dalam penyimpangan seksual yang disebut pedophilia.
Dorongan seksual orang-orang yang mengidap pedophilia ini terarah kepada anak-anak kecil maupun remaja. Usia minimal korbannya adalah lima tahun lebih muda dari pelaku. Untuk memuaskan keinginannya, mereka berfantasi hingga melampiaskannya kepada anak-anak yang ada di sekitarnya.
Dalam aksinya, Sukandi mengincar anak-anak yang ada di kawasan tempat tinggalnya. Sebab, mereka gampang dirayu. Hanya dengan iming-iming hadiah, anak-anak itu mau melakukan yang diperintahkan. Yus, seorang korban Sukandi, membenarkan perkataan mantan residivis itu. Bocah lelaki ini telah empat kali dicabuli dan diancam untuk tidak melawan dan tutup mulut.
Selain Sukandi, beberapa waktu silam Polresta Cirebon juga menangkap Lanang dengan tuduhan yang sama. Remaja yang baru berusia 15 tahun telah menyodomi 15 anak selama dua tahun ini. Para korbannya yang adalah tetangga tersangka yang diajak berenang di Kali Butek sebelum disodomi. Tindakan menyimpang Lanang terbongkar setelah orangtua korban mengetahui anaknya menjadi korban


















Penyimpangan Seksual Murid Pesantren
Rabu, 27 Juni 2012 · 18:22 WIB
Dani Tri Astuti, S. Psi. M.Psi
Konsultasi oleh Dani Tri Astuti, S. Psi.M.Psi, Psikolog Berpengalaman sebagai konselor dan tester di beberapa institusi pendidikan dan rumah sakit.Tergabung dalam lembaga Psychological Assesement.Centre “LOVE”, assessment centre di bidang klinis, pendidikan, serta industri dan organisasi.
Pertanyaan:
Saya mempunyai murid SMP,laki-laki,kelas 1. Dia mengalami penyimpangan seksual. Kejadiannya begini, ia melakukan onani kepada teman lelakinya(kakak kelasnya) pada malam hari. Perlu diketahui, murid saya ini sekolah di pesantren/berasrama.Ia melakukan hal itu malam hari ketika mati lampu tanpa sepengetahuan pengawas asrama. Saya sudah memanggil dan berdiskusi dengannya. Setelah saya tanya apa sebab dia melakukan itu, dia bilang kalau hal tersebut terjadi secara spontan (tiba-tiba ada bisikan yang menyuruhnya untuk melakukan itu). Kemudian saya bertanya kepada murid saya tsb, dari mana dia tahu hal2/istilah2 dewasa (semacam onani,dll). Ia bilang ke saya kalau itu semua berasal dari temen dekatnya waktu dulu(teman dekatnya ini dulu juga satu asrama, tapi sekarang sudah keluar dari pesantren tsb). Ia mengatakan bahwa temennya itu dulu sering bercerita tentang istilah2 dewasa kemudian menganalogikan/membandingkannya dengan benda-benda yang ada disekelilingnya (seperti sabun, pembersih muka, dll). Jadi, motif melakukan onani kepada kakak kelasnya itu, ia tiba-tiba teringat dengan istilah2/”pengetahuan2″ tsb. Setelah saya gali lebih jauh ternyata murid saya tsb anak pertama dan kurang perhatian dari orang tuanya.
Bagaimana cara menangani murid saya ini dan mengobati perilaku menyimpangnya tsb ? (IM, 22, Guru)
Jawaban:  Dear Pak IM.
Permasalahan yang terjadi pada murid anda hendaknya disikapi dengan bijak, jangan terlalu menunjukan kekhawatiran yang berlebihan, namun secara tenang dan matang mulai mengarahkan murid anda.Menurut saya yang dilakukan oleh murid anda adalah perilaku yang wajar dilakukan oleh anak remaja.Hanya saja mungkin bagi sebagian pandangan tertentu mengatakan melakukan onani merupakan perbuatan yang sangat tercela dan tidak sepatutnya dilakukan. Mengapa saya katakan wajar, karena pada fase perkembangan remaja, remaja mulai bereksplorasi dengan sengala macam informasi baru, suka mencoba hal baru, teman yang lebih mendominasi dibandingkan dengan keluarga, dan ingin diakui sebagai pribadi dewasa. Bagi murid anda, mungkin saja saat pertama kali mendengar informasi tentang istilah ‘dewasa’, ia merasa interest dan pikirannya mulai memunculkan imajinasi dan menimbulkan rasa kepuasan atau kenikmatan atau bisa saja menimbulkan rasa nyaman. Dimana perasaan ini tidak didapatnya selama ini, anda mengatakan bahwa ia merupakan anak yang haus akan kasih sayang dan perhatian dari orang tua, dengan kata lain perilaku yang dilakukannya ini merupakan suatu bentuk defense mechanism yang dilakukan oleh murid anda. Tentunya Ini akan sangat mengkhawatirkan apabila sudah dilakukan secara terus menerus dan berulang, menimbulkan keluhan fisik seperti penis yang menjadi sakit karena efek dari perilaku saat melakukan onani, dan merugikan beberapa pihak.
Bagaimana cara menangani murid saya ini dan mengobati perilaku menyimpangnya tsb ?
Pertama, pahami gaya berpikir murid-murid anda. Saat ini, murid anda kurang dapat mengontrol pikiran dan perilakunya. Hal ini disebabkan oleh pemahaman yang masih rendah akan kesehatan reproduksi. Sekarang buatlah jadwal pertemuan, seperti satu minggu dua kali pertemuan.Dimana semua murid-murid anda dikenalkan mengenai kesehatan repoduksi.Di berikan informasi-informasi mengenai dampak-dampak dari perilaku seperti melakukan onani dan jangan lupa karena mereka masih remaja metode yang digunakan jangan 1 metode, namun bervariatif.
Seperti group therapy, mengapa, karena setiap anggota kelompok akan saling menguatkan. Metode lainnya anda bisa adakan workshop, undang beberapa pakar kesehatan, dan buatlah suasana pertemuan menjadi menyenangkan, karena anak murid anda akan lebih terbuka karena nyaman. Dan bisa saja, akan banyak murid-murid yang terbuka dan share atas pengalaman mereka. Jika perilaku murid anda
masih berlanjut, maka pertemukan murid anda dengan tenaga professional.Saya yakin anda dapat melakukannya.Selamat mencoba.

Dewasa ini, permasalahan remaja kita merupakan persoalan yang sangat serius. Jika permasalahan remaja yang ada di negeri ini tidak dikurangi dan diselesaikan dengan cepat maka dapat menyebabkan hancurnya tatanan bangsa di masa depan. Beberapa faktor yang mendorong anak remaja usia sekolah SMP dan SMA melakukan hubungan seks di luar nikah diantaranya adalah pengaruh liberalisme atau pergaulan hidup bebas, faktor lingkungan dan faktor keluarga yang mendukung ke arah perilaku tersebut serta pengaruh dari media massa. Seks bebas adalah perilaku seks di luar hubungan pernikahan. Menurut Sigmund Freud, seks adalah naluri dasar yang sudah ada sejak manusia lahir. Sejak lahir, manusia sudah menjadi mahluk yang seksual atau memiliki libido (enerji seksual) yang mengalami perkembangan melalui fase yaitu: oral, anal, falik dan genital.
Berikut beberapa saran yang mungkin bisa dilakukan untuk mencegah prilaku seks bebas pada remaja:

Adanya kasih sayang, perhatian dari orang tua dalam hal apapun serta pengawasan yang tidak bersifat mengekang.
Salah satu faktor terbesar yang mengakibatkan remaja kita terjerumus ke dalam prilaku seks bebas adalah kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. Perilaku seks bebas pada remaja saat ini sudah cukup parah. Peranan agama dan keluarga sangat penting untuk mengantisipasi perilaku remaja tersebut. Sebagai makhluk yang mempunyai sifat egoisme yang tinggi maka remaja mempunyai pribadi yang sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan di luar  dirinya akibat dari rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Tanpa adanya bimbingan maka remaja dapat melakukan perilaku menyimpang. Untuk itu, diperlukan adanya keterbukaan antara orang tua dan anak dengan melakukan komunikasi yang efektif. Mungkin seperti menjadi tempat curhat bagi anak-anak anda, mendukung hobi yang diinginkan selama kegiatan tersebut positif untuk dia.

Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi.
Pada usia remaja, mereka selalu mempunyai keinginan untuk mengetahui, mencoba dan mencontoh segala hal. Seperti dari media massa dan elektronik yang membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti seperti yang ada dalam tayangan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengawasan dalam hal tersebut. Mungkin dengan mendampingi mereka saat melihat tayangan tersebut.

Menambah kegiatan yang positif di luar sekolah, misalnya kegiatan olahraga.
Selain menjaga kesehatan tubuh, kesibukan di luar sekolah seperti olahraga dapat membuat perhatian mereka tertuju ke arah kegiatan tersebut. Sehingga, memperkecil kemungkinan bagi mereka untuk melakukan penyimpangan prilaku seks bebas.

Perlu dikembangkan model pembinaan remaja yang berhubungan dengan kesehatan produksi.
Perlu adanya wadah untuk menampung permasalahan reproduksi remaja yang sesuai dengan kebutuhan. Informasi yang terarah baik secara formal maupun informal yang meliputi pendidikan seks, penyakit menular seksual, KB dan kegiatan lain juga dapat membantu menekan angka kejadian perilaku seks bebas di kalangan remaja.








Daftar Pustaka

www.google.com

1 komentar: